Takhrij Hadits : Metodologi Kritik Sanad Dan Matan Untuk Memverifikasi Keshahihan Hadits

Main Article Content

Muhammad Taufiqul Hidayat
Zhalfa Luthfi Fauza
Rahmi Dewanti Palangkey
Abbas Baco Miro

Abstract

Takhrij hadits merupakan salah satu metode ilmiah yang sangat penting dalam kajian ilmu hadits klasik maupun kontemporer. Proses ini bertujuan untuk menelusuri sumber asal suatu hadits, serta menilai validitas sanad dan matannya melalui pendekatan sistematis yang berbasis ilmu musthalah al-hadits, jarh wa ta‘dil, dan kritik matan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka. Data diperoleh dari jurnal ilmiah dan literatur klasik seperti Taisir Musthalah al-Hadits, al-Kifayah fi Ilm al-Riwayah, dan Tahdzib al-Kamal. Hasil kajian menunjukkan bahwa kritik sanad menekankan kesinambungan rantai periwayatan dan integritas perawi, sementara kritik matan bertujuan menilai konsistensi isi hadits terhadap al-Qur’an, hadits mutawatir, dan rasionalitas. Dalam konteks kekinian, takhrij dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu metode manual dengan kitab-kitab hadits induk dan metode digital melalui platform seperti Maktabah Syamilah dan Sunnah.com. Kombinasi keduanya menghasilkan efisiensi dan akurasi dalam proses verifikasi hadits. Di era digital yang rawan penyebaran hadits palsu, takhrij berperan sebagai instrumen epistemologis untuk menjaga kemurnian ajaran Islam serta meningkatkan literasi hadits di kalangan masyarakat luas.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Muhammad Taufiqul Hidayat, Zhalfa Luthfi Fauza, Rahmi Dewanti Palangkey, & Abbas Baco Miro. (2025). Takhrij Hadits : Metodologi Kritik Sanad Dan Matan Untuk Memverifikasi Keshahihan Hadits. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 4(11), 2617–2623. https://doi.org/10.56799/jim.v4i11.10696
Section
Articles

References

Al-Mubarakfuri, S. S. (2011). Sirah Nabawiyah (F. Irawan, Ed.). Ummulqura.

Ash-Shalabi, M. A. (2013). Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq (M. Yasir, Ed.). Pustaka Al-Kautsar.

Ekaviana, N. A. (2021). Peralihan kerajaan Islam secara damai dari Hasan bin Ali kepada Muawiyah bin Abi Sufyan. Qurthuba: The Journal of History and Islamic Civilization, 5(1), 83–105. https://doi.org/10.15642/qurthuba.2021.5.1.83-105

Fu’ad, Z. (2016). Sejarah peradaban Islam: Paradigma teks, reflektif, dan filosofis. Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kadenun. (2021). Proses peralihan kekuasaan dan kebijaksanaan dalam pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Studi Islam dan Humaniora. https://doi.org/10.37680/almikraj.v1i2.747

Misrayanti, Nuraeni, & Syakur, N. A. (2023). Kepemimpinan Abu Bakar al-Shiddiq (Simbol Pemersatu Umat Islam). Rihlah, 11(2), 122–135. https://doi.org/10.24252/rihlah.v11i02.4420

Setiyowati, A., Putri, C. J., Jannah, F. M., & As’ad, M. R. (2021). Kepemimpinan Islam periode Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib). YASIN: Jurnal Pendidikan dan Sosial Budaya, 1(2), 262–274. https://doi.org/10.58578/yasin.v1i2.132

Syaefudin, M. (2013). Dinamika peradaban Islam. Pustaka Ilmu.

Zulfia, R., & Iman, D. H. (2023). Kepemimpinan Abu Bakr al-Siddiq: Tata pemerintahan dan dinamika sosial hukum Islam. El-Dusturie, 2(2), 200–213. https://doi.org/10.21154/el-dusturie.v2i2.7482

Zulfikar, A. (2023). Abu Bakar al-Siddiq dan Umar ibn Khattab: Pembentukan khilafah dan perkembangan Islam sebagai kekuatan politik. An-Nadwah: Jurnal Pemikiran Keislaman. http://www.ejournal.an-nadwah.ac.id

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>