Pengendalian Kualitas Untuk Meminimalkan Kecacatan Produk Bayam Hidroponik Kampung Baru Ciomas
Main Article Content
Abstract
Pertanian hidroponik menjadi solusi dalam menghadapi keterbatasan lahan pada pertanian, dengan bayam (Amaranthus spp.) sebagai salah satu komoditas. Di Kampung Baru, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, budidaya bayam hidroponik berkembang pesat, tetapi masih ditemukan berbagai cacat produk pada bayam seperti daun berlubang, ukuran tidak seragam, dan perubahan warna daun. Berdasarkan observasi selama 15 hari terhadap 3.000 batang bayam, ditemukan 195 batang atau 6,5% mengalami kecacatan. Penyebab utama cacat pada bayam dapat diidentifikasi menggunakan metode Statistical Process Control (SPC). Hasil analisis menunjukkan jenis cacat paling umum adalah daun berlubang (43,6%), diikuti warna kekuningan (26%), ukuran kecil (15%), dan daun layu (15,38%). P Chart menunjukkan proses masih dalam batas kendali dengan CL sebesar 0,065 dan LCL sebesar 0,0515. Faktor penyebab utama berasal dari manusia, mesin, metode, material, dan lingkungan. Usulan perbaikan meliputi peningkatan ketelitian operator, pemeliharaan mesin rutin, dan seleksi bahan baku yang lebih ketat untuk meningkatkan mutu panen.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.