Relasi Sosial Ekonomi Pada Kalangan Petani Garam Di Lingkungan Paccelanga Kabupaten Jeneponto

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pelaksanaan relasi sosial pada masyarakat petani garam di Lingkungan Paccelanga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti mengamati secara langsung terkait aktivitas dari petani garam mulai dari awal berangkat ke lahan pertanian garam, berapa orang yang bekerja dalam satu lahan dan berapa jam petani garam bekerja dalam sehari. Wawancara dilakukan terhadap penggarap dan pemilik lahan yang melaksanakan pola relasi sosial ekonomi antar mereka. dokumentasi yang digunakan dalam penelitian sebagai pendukung dari data sekunder yang di dapatkan dalam penelitian. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis berdasarkan teori dan hasil penelitian yang relevan. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat petani garam di Lingkungan Paccelanga memiliki 3 pola pelaksanaan relasi sosial yang mereka bangun yaitu (i) Assima, assima menurut petani garam di artikan sebagai bentuk kerjasama antara mereka dimana nantinya petani memberikan sebagian hasil dari pertanian garam kepada pemilik lahan sebagai harga sewa. (ii) Ammaja, ammaja merupakan pola relasi yang dimana petani harus membayar sewa tanah atau lahan yang di garap. (iii) Appapita’gallang. appapitagallang ialah sistem pola relasi dimana dua orang melakukan perjanjian yaitu seseorang yang terdesak atau lagi membutuhkan finansial meminta bantuan kepada klien yang dimana lahan penggaraman yang dijadikan sebagai jaminan nantinya sesuai waktu yang telah disepakati.