Masjid As’Said dan Jaringan Komunitas Arab di Kawasan Pecinaan Kota Makassar (1907-2023)

Main Article Content

Nur Faizah Syamsabila Hamka
Najamuddin
Rifal

Abstract

Kawasan Pecinaan Kota Makassar merupakan ruang sosial yang multietnis, tempat berlangsungnya interaksi antara komunitas Arab dan Tionghoa. Masjid As’Said hadir tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas sosial dan simbol identitas komunitas Arab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) sejarah berdirinya Masjid As’Said dan kaitannya dengan  komunitas Arab; (2) kedudukan Masjid As’Said sebagai pusat pembentukan jaringan  komunitas Arab; (3) dampak Masjid As’Said terhadap penguatan jaringan komunitas Arab di kawasan pecinaan Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan pendekatan kualitatif, melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Masjid As’Said mulai dibangun pada 1905 dan resmi berdiri pada 1907, atas inisiatif  Sayyid Hasan bin Muhammad Asshafi bersama tokoh-tokoh keturunan Arab lainnya, sebagai respons atas kebutuhan tempat ibadah dan ruang interaksi komunitas Arab; (2) kedudukan Masjid As’Said sebagai pusat jaringan komunitas Arab melalui berbagai fungsi yaitu sebagai tempat ibadah, dakwah, pendidikan, musyawarah, bakti sosial, dan perayaan hari besar Islam; (3) Masjid As’Said berdampak terhadap pelestarian budaya Arab melalui kegiatan yang dilaksanakan di masjid dan keberadaan Yayasan Masjid As’Said secara konsisten dikelola oleh keturunan Arab mengoptimalkan fungsi masjid sebagai pusat jaringan komunitas.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Nur Faizah Syamsabila Hamka, Najamuddin, & Rifal. (2025). Masjid As’Said dan Jaringan Komunitas Arab di Kawasan Pecinaan Kota Makassar (1907-2023) . PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 4(6), 9386–9398. https://doi.org/10.56799/peshum.v4i6.12483
Section
Articles