Kecenderungan Melakukan Sex Pranikah Pada Remaja Di Tinjau Dari Pola Attacment Orang Tua Pada Sman X Di Luwu Timur
Main Article Content
Abstract
Pada masa remaja, individu akan dihadapkan pada berbagai permasalahan perkembangan didalam lingkungan sosial. Perubahan sikap dan perilaku sosial pada remaja, hingga terlihat pada hubungan heteroseksual disebabkan oleh meningkatnya fungsi hormon seksual dan kematangan organ seksual Kelekatan berpengaruh terhadap keterlibatan remaja dengan perilaku seks beresiko. Melalui hubungan kelekatan yang tidak sehat itu hingga akhirnya, membuat remaja memilki perilaku yang tidak sehat Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus (case study). Tujuan penelitian untuk melihat gambaran kecenderungan melakukan seks pranikah pada remaja ditinjau dari pola attachment orangtua pada SMAN X Di Luwu Timur. Berdasarkan hasil temuan penelitian, Tiga Responden telah melakukan hubungan seks pranikah dengan pasangan. Motivasi di balik keputusan ini muncul dari pola Attachment yang berbeda dari orang tua. Responden AI terlibat seks pranikah sebagai respon terhadap kurangnya perhatian dari orang tua yang bekerja. Responden AND, melakukan hubungan seks pranikah untuk mengatasi trauma akibat kekerasan di rumah. Responden R melakukan hubungan seks pranikah karena pengasuhan ibunya yang memberikan kebebasan dan mendukung kemandiriannyaKeseluruhan, hasil penelitian ini mencerminkan kompleksitas pengaruh pola Attachment orang tua terhadap perilaku seksual remaja serta mendukung temuan teori Attachment Ainsworth mengenai hubungan antara kelekatan emosional anak dengan pengasuhnya dan perkembangan perilaku remaja. Dengan demikian, pemahaman dan komunikasi terbuka antara orang tua dan remaja menjadi kunci dalam mengelola perbedaan pola Attachment dan menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung perkembangan positif remaja.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
