Ganteng Tidak Harus Mewah: Studi terhadap Gaya Hidup Sederhana pada Tiga Mahasiswa di Kota Makassar
Main Article Content
Abstract
skenario pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang berada pada kisaran 5-6% turut menjadi pemicu bangkitnya kelas ekonomi baru pada masyarakat Indonesia yang memiliki kesenangan dalam berbelanja meskipun tidak berbasis kebutuhan alias hanya mengikuti trend gaya hidup komsumtif. Gaya hidup komsumtif terutama berada pada masyarakat perkotaan. Akan tetapi di tengah kemajuan berbagai fasilitas perkotaan yang ditopang oleh teknologi sehingga memudahkan orang dalam berbelanja, masih ada kalangan anak muda yang berstatus sebagai mahasiswa yang tetap memilih hidup sederhana. Penelitian ini mengungkap realitas hidup sederhana itu yang dilakoni oleh mahasiswa dari keluarga mapan dengan menerapkan metode life history. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidup sederhana yang dilakoni oleh mahasiswa tersebut didasarkan pada pilihan rasional yang bertujuan untuk terbebas dari kerumitan-kerumitan hidup. Bagi mereka hidup sederhana itu bukan berarti berada dalam kemelaratan, tetapi lebih pada gaya hidup yang berorientasi pada kebutuhan yang telah diprioritaskan
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
References
Anggraini, R. T., & Santhoso, F. H. (2017). Hubungan antara gaya hidup hedonis dengan perilaku konsumtif pada remaja. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(3), 131–140.
Audifax. (2006). Gaya Hidup: Antara Alternatif dan Diferensiasi. In A. Adlin (Ed.), Resistensi dan Gaya Hidup: Teori dan Realitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Chaney, D. (2017). LIFESTYLES: SEBUAH PENGANTAR KOMPREHENSIF. Yogyakarta: Jalasutra.
Coleman, J. S. (2021). Problema Pilihan Sosial: Seri Dasar-Dasar Teori Sosial. Bandung: Nusamedia.
Erlindasari, A. (2020). Gaya Hidup Remaja Zaman Sekarang. Kridha Rakyat. Retrieved from http://www.kridharakyat.com/2020/11/gaya-hidup-remaja-zaman-sekarang.html
Fatwikiningsih, N. (2020). Teori Psikologi Kepribadian Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Heryanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan: Politik Budaya Layar Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Jaelani, J., Sulistianingtyas, T., & Waskita, D. (2012). Perubahan cara pandang dan sikap masyarakat kota bandung akibat pengaruh gaya hidup digital. Jurnal Sosioteknologi, 11(27), 156–167.
Jati, W. R. (2015). Less Cash Society: Menakar Mode Konsumerisme Baru Kelas Menengah Indonesia. Jurnal Sosioteknologi, 14(2), 102–112.
Kaharu, D., & Budiarti, A. (2016). Pengaruh Gaya Hidup, Promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Cosmic. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 5(3).
Mahyuddin, M. (2019). Social Climber Dan Budaya Pamer: Paradoks Gaya Hidup Masyarakat Kontemporer. Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 2(2).
Said, A. L. (2018). Corporate Social Responsibility dalam Perspektif Governance. Yogyakarta: Deepublish.
Shinta, F. (2018). Kajian Fast Fashion Dalam Percepatan Budaya Konsumerisme. Jurnal Rupa, 3(1), 62–76.
Sholikhah, M., & Dhania, D. R. (2017). Hubungan antara gaya hidup hedonis dan konformitas teman Sebaya dengan perilaku pembelian impulsif universitas muria kudus. PSIKOVIDYA, 43–49.
Storey, J. (2008). Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra.
Takwin, B. (2005). Kesadaran Plural: Sebah Sintesis Rasionalitas dan Kehendak Bebas. Yogyakarta: Jalasutra.
Tana, S. O., & Bessie, J. L. D. (2020). Pengaruh Gaya Hidup Dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Pelanggan X2 Family Resto And Karaoke Kupang). JOURNAL OF MANAGEMENT Small and Medium Entreprises (SME�s), 13(3), 255–270.
Widodo, T. W. (2016). Fenomena Kafe Sebagai Gaya Hidup Kalangan Remaja Perkotaan Di Tanjungpinang. Barometer Rakyat.Com. Retrieved from https://barometerrakyat.com/fenomena-kafe-sebagai-gaya-hidup-kalangan-remaja-perkotaan-di-tanjungpinang/