Ulum Hadits: Tinjauan Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi
Main Article Content
Abstract
Demi menjaga keaslian dan keabsahan hadis, para ulama telah merumuskan satu disiplin ilmu yang dikenal sebagai ‘Ulūm al-Ḥadīṡ atau ilmu-ilmu hadis. Studi terhadap ilmu hadis tidak hanya dapat dilakukan secara tekstual, tetapi juga filosofis. Tujuan penelitian yang hendak ingin dicapai ialah untuk mengetahui aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Secara ontologis, kajian ini menyentuh pada hakikat objek dan keberadaan ilmu hadis itu sendiri. ‘Ulūm al-Ḥadīṡ secara umum diartikan sebagai ilmu-ilmu yang membahas hadis dari berbagai sisi, baik sanad maupun matan, guna memastikan validitasnya sebagai sumber ajaran Islam. Jika membahas Ulumul Hadis pada aspek epistemologi maka tidak lepas dari penjabaran ilmu hadis Riwayah dan ilmu hadis Dirayah, kemudian berkembang menjadi beberapa cabang-cabang. Ilmu hadis mulai berkembang sejak masa sahabat dan tabi‘in, namun mengalami kodifikasi sistematis pada abad ke-3 Hijriah. Terakhir aspek secara aksiologi membahas nilai dan kegunaan ilmu. Cabang-cabang ‘Ulūm al-Ḥadīṡ memberikan banyak manfaat, baik secara keilmuan, hukum, maupun moral. Misalnya: manfaat Ilmu Rijāl dan Jarḥ wa Ta‘dīl: membantu membedakan hadis sahih dan dha‘if, sehingga umat Islam tidak terjebak pada riwayat palsu atau lemah. Dengan mempelajari Ulumul hadis mampu mengetahui perkembangan dan kemajuan ilmu-ilmu hadis dan sejarahnya mulai dari zaman Rasulullah hingga saat ini.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.