Analisa Kesantunan Berbahasa Anggota DPR RI Terhadap Rakyat Indonesia pada Tahun 2025
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menganalisis kesantunan berbahasa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap rakyat pada tahun 2025. Kesantunan berbahasa dipandang sebagai faktor penting dalam menjaga legitimasi politik, membangun kepercayaan publik, serta menciptakan stabilitas demokrasi. Metodologi penelitian menggunakan analisis wacana kritis, studi dokumentasi, survei opini publik, dan observasi digital. Hasil analisis menunjukkan bahwa praktik komunikasi politik DPR dipengaruhi oleh aspek pragmatik, sosiolinguistik, psikologis, dan digital. Studi kasus sepanjang tahun 2025 memperlihatkan sejumlah kontroversi, seperti pernyataan emosional dalam sidang, sindiran di media sosial, hingga komentar diskriminatif yang menimbulkan reaksi publik. Fenomena tersebut memperlihatkan bahwa kesalahan berbahasa sekecil apa pun dapat berdampak luas terhadap citra DPR. Oleh karena itu, penguatan kode etik, pelatihan komunikasi politik, profesionalisasi pengelolaan media sosial, serta internalisasi budaya politik santun menjadi rekomendasi utama. Kesantunan berbahasa terbukti tidak hanya sebagai norma etika, melainkan juga sebagai fondasi kepercayaan dan legitimasi DPR RI di mata masyarakat.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2023). KBBI V Daring. Jakarta:
Brown, P., & Levinson, S. (2020). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press.
Brown, P., & Levinson, S. C. (2020). Politeness: Some Universals in Language Usage. Cambridge University Press.
Chaer, A. (2021). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, A. (2021). Kesantunan Berbahasa. Rineka Cipta.
CNN Indonesia. (2025). Kasus Syahroni dan etika komunikasi politik DPR RI. Jakarta: Transmedia.
Detikcom. (2025). Artis di Senayan: Gaya komunikasi dan sorotan publicterhadap kesantunan DPR. Jakarta: Detikcom.
Duta Wacana University Press.
Eriyanto. (2022). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS. Fairclough, N. (2021). Language and Power. London: Routledge.
Erlangga.
Habermas, J. (2020). The Theory of Communicative Action. Beacon Press.
Habermas, J. (2020). The Theory of Communicative Action. Cambridge: Polity Press.
Hymes, D. (2021). Foundations in Sociolinguistics: An Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.BBC News Indonesia. (2025). Viral potongan video anggota DPR dan dampaknya terhadap citra politik. Jakarta: BBC Indonesia.
Kompas. (2025). Kontroversi bahasa kasar anggota DPR dalam sidang paripurna. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Kompas. (2025). Ujaran Politik dan Dampaknya terhadap Citra DPR RI. Kompas.id.
Moleong, L. J. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rahardi, K. (2022). Pragmatik: Kesantunan Berbahasa dalam Konteks Sosial. Erlangga.
Rahardi, R. K. (2022). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rosdakarya.
Sudaryanto. (2021). Etika Publik dan Bahasa Pejabat Negara. Deepublish.
Sudaryanto. (2021). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:
Tempo. (2025). Citra Politik dan Bahasa Publik di Era Digital. Tempo.co.
Tempo. (2025). Sorotan publik atas gaya bahasa DPR di rapat paripurna awal tahun. Jakarta: Tempo Media Group.
Van Dijk, T. A. (2022). Discourse and Power. New York: Palgrave Macmillan.
Wijana, I. D. P. (2021). Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Yule, G. (2020). Pragmatics. Oxford: Oxford Universit Press.